Pada tahun 2000-an, Indonesia pernah berada pada suatu fase di mana kereta api menjadi salah satu sarana transportasi dengan penumpang yang selalu melampaui batas kewajaran. Kala itu, penumpang nekat naik ke atas atap gerbong kereta yang tentu saja sangat membayakan nyawa mereka. Maka kala itu, menaiki kereta api, seperti menjadi pertaruhan antara hidup dan mati. Namun, masa-masa tersebut kini telah berlalu. Moda transportasi kereta api di Indonesia kini lebih nyaman dan modern. Akan tetapi, di negara-negara berkembang lainnya, pemandangan semacam itu masih bisa kita saksikan setiap hari, dan Bangladesh adalah salah satunya.
Setiap harinya, ribuan pekerja memanjat dan bergelantungan di kereta yang telah penuh sesak penumpang di kota Dhaka. Pria, wanita, dan anak-anak memanjat ke atap gerbong kereta. Mereka menantang maut hanya untuk mencari celah agar kereta bisa membawa mereka pergi dan pulang dari bekerja. Dan pemandangan semacam itu bisa kita saksikan, baik siang maupun petang. Bukan hanya kaum lelaki yang bertarung untuk mendapat tempat di kereta api, namun kaum wanita pun tak mau kalah. Mereka seakan tak takut akan dilecehkan dalam kondisi berdesak-desakan semacam itu.